Sakit maag.
Istilah maag
(dibaca “mah”), meru-pakan istilah yang populer di Indonesia, ditujukan
untuk infeksi dan iritasi lambung (radang lambung). Istilah baku untuk
maag ini adalah gastritis, gastric/stomach ulcer, duodenal ulcer atau
peptic ulcer. Penyakit ini sangat menjengkelkan, dan seringkali muncul
justru pada saat yang paling kritis dalam kegiatan kita.
Terjadinya
iritasi dan atau peradangan (bila sampai kronis, dinding lambung bisa
sampai bocor) ini, pada garis besarnya terjadi karena :
• Lambung
berada pada kondisi kosong ketika terjadi sekresi asam lambung
(hydrochloric acid/asam klorida - yang merupakan asam kuat), dan sekresi
enzim pepsin yang berfungsi untuk mencernakan makanan. Akibatnya asam
dan enzim tersebut “memakan” dinding lambung, menembus lapisan
pelindung dinding lambung (mucus). Sekresi asam lambung ini bisa dipicu
oleh stress. Pada saat seseorang mengalami stress, maka tubuh menganggap
bahwa terjadi suatu ancaman. Untuk mengatasinya, dibutuhkan enersi yang
diperoleh dari makanan. Untuk itu tubuh “mendahului” menyiapkan asam
lambung dan enzim pepsin untuk mencerna makanan. Bila tidak ada makanan
di lambung, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung.
• Makanan
atau obat tertentu seperti aspirin (asam salisilat), ibuprofen,
naproxen sodium, asam mefenamat (ponstan) dan sejenisnya yang banyak
terdapat pada obat demam dan peng-hilang rasa sakit, mampu mengikis
pelindung dinding lambung dan menimbulkan iritasi. Demikian pula kafein,
rokok dan alkohol, memper-lemah daya lindung mucus.
• Munculnya
bakteri Helicobacter pylori yang mampu menembus dinding lambung. Bakteri
inilah yang bertanggungjawab pada sekitar 80 - 90% radang lambung.
Bahkan untuk radang lambung kronis (menahun), hampir dipastikan bakteri
ini selalu hadir. Untuk melindungi dirinya dari asam lambung, bakteri
ini mengeluar-kan enzim urease, yang menetralkan asam lambung.
Kerusakan
pada lambung tersebut dapat diperbaiki oleh tubuh apabila yang
bersangkutan menerima asupan (intake) nutrisi yang memadai, serta
istirahat (tidur) yang cukup untuk memberi kesempatan kepada tubuh
memperbaiki sel-sel yang aus dan rusak.
Obat dan “obat” untuk maag.
Di
media massa, dan dimana saja, gencar diiklankan “obat” untuk sakit
maag. Pada garis besarnya, obat-obatan tersebut bekerja dan berakibat
sebagai berikut :
• “Obat” maag yang berfungsi untuk menetralkan asam
lambung merupakan garam magnesium dan atau garam aluminium
(dikombinasikan dengan analgesik - penghilang rasa sakit). Obat-obatan
semacam ini sama sekali tidak menyentuh penyebab penyakit, namun hanya
menetralkan asam lambung dan “membius” syaraf sehingga rasa sakit
lenyap. Penggunaan penetral asam ini dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan batu ginjal (kencing batu). Umumnya penggunaannya dibatasi
hanya untuk 5 hari. Namun peringatan ini sering diabaikan (atau
sengaja diabaikan) melalui iklan yang menyesatkan.
• Antibiotika
untuk membunuh bakteri Helicobacter Pylori. Namun sebagai akibatnya
semua bakteri lain (termasuk yang bermanfaat untuk tubuh dan
pencernaan), juga mati. Sembelit merupakan efek samping penggunaan
antibiotika yang paling terasa, karena semua bakteri dalam usus yang
bertugas untuk mendekomposisi sisa makanan juga ikut mati.
Pengobatan maag dengan Kefir.
Cara Kefir dalam menanggulangi maag adalah sebagai berikut :
•
Kefir mengandung tryptophan, yang berfungsi untuk relaksasi syaraf,
sehingga rasa sakit berkurang dan penderita dapat tidur untuk memberi
kesempatan kepada sel-sel rusak memperbaiki diri. Dengan relaksasi,
sekresi asam lambung berkurang.
• Kefir, menetralkan (detoksifikasi) racun-racun yang terdapat dalam lambung, sehingga mencegah kerusakan lambung lebih jauh.
•
Kefir mengandung kalsium, magnesium, lemak dan protein yang dapat
menetralkan asam lambung. Di sisi lain, rasa masam pada Kefir, berfungsi
sebagai “rem” (acid pump inhibitor) bagi produksi asam lambung.
•
Kefir mengandung antibiotika yang membunuh sebagian besar bakteri
Helicobacter Pylori, tapi tidak membunuh beneficial bacteria lainnya.
•
Kefir mengandung friendly bacteria, yang menjaga keseimbangan
eksistensi bakteri yang bermanfaat dengan bakteri patogen, serta
menyediakan bakteri di usus untuk meningkatkan kemampuan pencer-naan,
sehingga tubuh dapat mem-peroleh nutrisi yang dibutuhkan.
• Kefir mengandung nutrisi, vitamin dan mineral, yang perlu untuk tubuh dalam mengganti sel-sel rusak.
Kefir
dapat menanggulangi maag sampai suatu derajat kerusakan tertentu. Bila
lambung sudah bocor, tentunya tindakan operasi harus dilakukan.
Berdasarkan pengalaman, bila masih dalam tahap radang (gastritis), maka
dalam waktu kurang dari dua minggu sudah dapat dituntaskan. Sejauh ini
belum ada yang tidak sembuh dalam waktu satu bulan.
Dalam keadaan
yang parah, yaitu terjadi luka pada dinding lambung yang ditandai dengan
keluarnya darah bersama kotoran (atau sampai tinja berwarna hitam),
seringkali diperlukan pengobatan dengan antibiotika terlebih dahulu.
Pada saat ini, pengobatan dengan Kefir belum dapat dilakukan. Kefir
memiliki fungsi detok-sifikasi yang kuat, menganggap antibiotika sebagai
racun, dan akan menetralkannya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter
agar proses pengobatan berjalan efektif.
Agar maag tidak kambuh.
Agar
penyakit maag ini tidak kambuh lagi, maka hal terpenting adalah
mengubah cara hidup dan cara makan yang tadinya merupakan penyebab maag.
Petunjuk mengenai hal ini tentunya sudah sangat dikenal oleh setiap
penderita maag, namun seringkali “lupa” untuk menjalankannya.
Kebiasaan
baru dengan mengkonsumsi Kefir sebagai makanan fungsional pro-biotik,
dapat menanggulangi “lupa” ini sampai derajat tertentu.
Sumber: www.kefirbandung.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar